Bali Butterfly Park |
Yeayyyy, kita sudah sampai,” sorakku dan Nandhya ketika
sampai di halaman parkir Bali Butterfly Park. Taman yang berlokasi di banjar
Sandan Lebah, desa Wanasari, Tabanan – Bali ini lumayan gampang di cari. Ini
kali pertama kami berkunjung kesini, dan tak ada kesulitan mencari lokasinya.
Walaupun dari kota Tabanan ini kami mesti meminta bantuan petunjuk dari mister
google maps,hehehe
Yaps, dengan jarak tempuh 31km kami menempuh perjalanan sekitar
satu setengah jam dari Denpasar. Kalau dari kota Tabanan hanya sekitar 7km sudah
sampai di lokasi. Untuk masuk ke Bali Butterfly Park ini dikenakan tiket seharga
30 ribu rupiah untuk dewasa dan 15 ribu rupiah untuk anak-anak (tarif untuk
turis asing lebih mahal).
taman di Bali Butterfly Park |
Taman seluas 1 hektar yang dibangun pada tahun 1996 ini memiliki
koleksi berbagai macam jenis kupu-kupu
dari seluruh Indonesia.
Tamannya ditutup dengan jaring agar kupu-kupu tidak
terbang meninggalkan taman. Selain bisa melihat berbagai jenis kupu-kupu, kita
juga bisa melihat beberapa jenis kumbang dan belalang di sini.
Pak Putu, salah seorang petugas di tempat pengembangbiakan
menjelaskan beberapa jenis spesies kupu-kupu yang ada disana serta proses
pengembangbiakannya. Proses metamorfosis kupuu-kupu dimulai dari telur yang
dihasilkan oleh kupu-kupu dewasa, setelah 4 hari telur-telur akan menetas
menjadi ulat. Ulat akan menjadi kepompong sebulan kemudian. Setelah menjadi
kepompong selama kurang lebih sebulan baru lah ia menjadi kupu-kupu cantik
beraneka warna.
kupu-kupu Barong |
“Butuh waktu dua
bulan untuk proses dari telur hingga menjadi kupu-kupu,”jelasnya sambil mengambil
salah satu kupu-kupu jenis Barong dan meletakkannya di tanganku.
Kupu-kupu Barong
ini adalah jenis kupu-kupu paling besar yang menjadi koleksi taman ini.
Di
tempat pengembangbiakan pengunjung bisa berfoto bersama kupu-kupu, karena
mereka baru belajar terbang, jadi masih bisa diambil dan diletakkan di tangan.
Eitss, jangan lupa pelan-pelan dan hati-hati ya, karena sayap kupu-kupu kan
sangat rapuh, jangan sampai demi berfoto sama kupu-kupu tapi malah jadi
menyakiti mereka.
Nandhya senang sekali melihat kupu-kupu ditangannya |
Nandhya sangat senang diajak berkunjung kesini, berlari-lari
disekitar taman mengejar kupu-kupu, bermaksud mengajaknya bermain. Akhirnya ia
puas melihat-lihat dan berfoto dengan kupu-kupu yang aku letakkan di tangannya saat
mengunjungi tempat pengembangbiakan. Katanya ia mau diajak main lagi kesini nanti kalau liburan lagi :D
Di museum'nya pengunjung bisa melihat ratusan jenis koleksi kupu-kupu cantik berbagai warna yang sudah diawetkan.
Ada juga beberapa karya
foto kupu-kupu disana.
kupu-kupu hinggap dirambutku |
Untuk pengunjung yang ingin membeli
souvenirnya juga bisa, ada beberapa jenis kerajinan seperti jepit rambut
kupu-kupu, kalung dan gantungan kunci kupu-kupu/kumbang, t-shirt yang bergambar
kupu-kupu,dll.
Taman ini di buka dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore. Cocok
sekali untuk liburan keluarga. Apalagi untuk anak-anak, bisa bermain sambil
belajar. Disini juga orang tua bisa belajar dan mengenalkan lebih banyak hal lagi agar anak-anak
kelak lebih mencintai alam dan lingkungannya. (photos by Anggara Mahendra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar